Korea Utara mengklaim pihaknya telah melakukan uji coba tahap terakhir untuk satelit mata-mata pertamanya, lalu merilis dua foto hitam putih sebagai bukti kecanggihan teknologi ciptaannya. Namun, alih-alih menerima pujian, hasil jepretan justru disindir kurang bagus oleh para pengamat. Pasalnya, satelit tersebut diklaim mampu mengabadikan Korea Selatan dari luar angkasa, tapi foto-foto yang diperlihatkan ke publik beresolusi rendah dan terlihat buram.
Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong-un, geram mendengar komentar negatif tentang satelit mata-mata negaranya, sehingga ia tak kalah pedas menanggapinya. Dilansir media pemerintah pada Selasa (20/12), Kim menyamakan pihak yang mengkritik seperti “anjing yang cuma bisa menggonggong” dan menyebut mereka “suka meremehkan” kehebatan Korut.
“Saya benar-benar ingin menampar para pecundang ini,” tandas perempuan paling berpengaruh di bawah rezim kakaknya.
“Saya penasaran fitnah macam apa lagi yang akan kalian sebarkan ketika satelit militer kami menjalankan misinya,” lanjut Kim. Pengembangan satelit mata-mata Korut dijadwalkan rampung pada April mendatang.
Dia lebih lanjut menekankan uji cobanya memakai kamera biasa, karena itulah kualitas gambarnya rendah. Menurutnya, tak ada manfaatnya menggunakan kamera mahal beresolusi tinggi hanya untuk uji coba. Satelit mata-mata ini merupakan upaya terbaru Kim Jong-un memperluas kemampuan pengawasan negaranya.
Edward Howell, dosen politik di University of Oxford’s New College yang mendalami program nuklir Korut, mengatakan, negara itu sengaja memanfaatkan momen perang Rusia-Ukraina agar uji coba satelit lolos dari pantauan internasional. “Ini waktu yang tepat untuk Korea Utara, karena dewan PBB sedang pusing [mengurus invasi Rusia di Ukraina],” tutur Howell.
“Korea Utara sadar mereka dapat meningkatkan kemampuan satelit mata-mata dan uji coba rudal tanpa pengawasan ketat dari PBB,” lanjutnya.
Kim Yo-jong juga menepis tuduhan peluncuran satelit hanyalah kedok uji coba rudal. Pada Februari dan Maret lalu, Korut mengaku telah menembakkan rudal balistik antarbenua untuk menguji coba satelit mata-mata dari ketinggian, tapi Amerika Serikat menuding rudal itu sebenarnya rudal “monster” Hwasong-17 yang mampu menembus pertahanan AS.
“Kalau memang kami ingin mengembangkan rudal balistik antarbenua, kami tidak akan berpura-pura menggunakan satelit untuk menguji coba rudal itu. Kami akan langsung menembak rudalnya,” tandas Kim.
Dia memperingatkan Pyongyang siap membuktikan kehebatan rudal milik mereka untuk membungkam suara-suara yang meragukannya.
Follow Hanako Montgomery di Twitter dan Instagram.