Sudah sering sekali kita mendengar cerita mereka yang membuat perubahan besar dalam hidup selama pandemi. Orang di sekitar mungkin menganggap mereka nekat, padahal sebenarnya keputusan ini diambil bukan tanpa alasan. Mereka tersadar kalau selama ini mereka telah mengorbankan hasrat terdalam demi bertahan di tengah ketidakpastian.
Karena itulah mereka memantapkan diri untuk mulai menikmati hidup sepenuhnya. Bahkan tak sedikit yang meninggalkan karier cemerlang untuk mengejar passion mereka sesungguhnya. Perlakuan tidak adil di tempat kerja juga semakin mendorong orang bersikap masa bodoh dengan pekerjaan yang mereka benci.
“Orang mulai menemukan cara untuk terbebas dari sistem yang memaksa mereka bekerja bak tikus terjebak di dalam roda berputar,” tandas Nicole Alba, YouTuber Filipina yang memberi edukasi seputar keuangan pribadi.
“Kamu tidak harus terikat pada pekerjaan yang dibenci… Kamu beruntung jika menemukan pekerjaan yang benar-benar disukai dan membuatmu bahagia, tapi kenyataannya sebagian orang membenci pekerjaan mereka. Yang mereka inginkan hanyalah pensiun secepat mungkin,” lanjutnya.
Namun, kamu butuh “Fuck You Money” untuk benar-benar bisa mengatakan persetan kepada bos atau perusahaan yang memperlakukanmu secara tidak layak, tanpa perlu mengkhawatirkan dampaknya. Dengan kata lain, kamu harus punya cukup uang untuk bisa menjalani hidup dengan nyaman, terbebas dari pekerjaan yang menguras emosi.
Konsep ini kurang lebih mirip gerakan pensiun dini, yang lebih dikenal sebagai “Fire Independence, Retire Early” (FIRE). Sebagian besar orang bekerja lima hari seminggu hingga mereka pensiun di usia 60-an. Akan tetapi, badan mereka sudah terlalu ringkih untuk menikmati semua hal yang terlewatkan semasa muda dulu. Orang-orang yang mengampanyekan pensiun dini percaya, bahwa pada dasarnya manusia tidak perlu menunggu hari tua untuk menikmati hidup sepenuhnya. Dengan mempersiapkan dana pensiun alias Fuck You Money, kamu bisa lebih cepat mewujudkannya.
Ada orang-orang yang melakukan pengorbanan besar dan mengubah gaya hidup mereka secara drastis untuk memastikan hidup mereka nyaman setelah pensiun dini. Beberapa rela tinggal di mobil, beli daging murah yang hampir kedaluwarsa atau sewa kos murah demi memupuk pundi-pundi.
Namun, masih banyak yang kesulitan memahami gagasan semacam ini, terlebih jika mereka memiliki banyak tanggungan. Ditambah lagi, di budaya timur yang serba tidak enakan, terkadang orang sulit menolak permintaan tolong saudara atau temannya yang membutuhkan uang, meski sebenarnya pendapatan mereka pun pas-pasan.
Akibatnya mereka tak percaya orang benar-benar bisa mencapai kebebasan finansial dan berhenti kerja sebelum waktunya. Gaji rendah dan biaya hidup tinggi membuat orang tak siap memikirkan hidup secara jangka panjang. Beberapa bahkan tak sempat memikirkan pensiun karena sibuk bekerja.
Bagi para anggota gerakan FIRE (mereka cenderung punya privilese untuk menjalani kehidupan yang diidamkan), mengumpulkan uang untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna bukanlah hal mustahil. Tapi bagaimana caranya? Banyak orang percaya triknya dengan berinvestasi di pasar saham, obligasi, real estate, atau instrumen investasi lain yang mampu menghasilkan lebih banyak uang daripada yang dikeluarkan.
Beberapa menggunakan kalkulator ini untuk menentukan berapa banyak dana yang perlu mereka persiapkan, meski menurut Alba, kamu cukup memikirkan berapa besar sisa penghasilan yang bisa kamu tabung untuk diinvestasikan.
Untuk mengetahui jumlah dana pensiun yang dibutuhkan, kamu harus terlebih dulu menghitung pengeluaran bulanan lalu kalikan 12 guna menentukan pengeluaran tahunan. Andai pengeluaran bulanan kamu Rp4 juta, itu artinya kamu akan menghabiskan Rp48 juta dalam setahun.
Selanjutnya, gunakan The 4% Rule untuk mengetahui tingkat penarikan maksimum yang bisa kamu lakukan setiap tahun tanpa menguras dana pensiun. Dengan asumsi pasar saham tumbuh sekitar 7 persen per tahun (di luar inflasi), pengeluaran 4 persen itu takkan membuatmu kehabisan uang. Akan tetapi, sejumlah pakar berpendapat aturan 4 persen ini sudah basi, sedangkan yang lain menyarankan untuk menaikkannya jadi 5 persen.
Berdasarkan perhitungan 4 persen tadi, kamu perlu mengalikan pengeluaran tahunan dengan 25 untuk mengetahui total dana yang harus kamu kumpulkan. Jika pengeluarannya Rp48 juta, kamu mesti punya tabungan Rp1,2 miliar untuk bisa pensiun dengan bahagia.
Alba menyampaikan, kamu tidak perlu menginvestasikan sekaligus keseluruhan dananya. Investasi bisa dicicil supaya tingkat pertumbuhan saham menambah uangmu dan meminimalkan jumlah yang seharusnya ditabung untuk mencapai target dana pensiun.
Begitu kamu mengetahui berapa banyak dana yang dibutuhkan, kamu bisa menargetkan kapan waktu pensiun idealmu. Misalkan kamu ingin pensiun 10 tahun ke depan, berarti kamu harus menabung setidaknya 120 juta setahun atau 10 juta per bulan untuk mencapai kebutuhan dana pensiun sebesar Rp1,2 miliar.
Alba berujar, semuanya bermuara pada apa yang disebut “tingkat tabungan”, atau jumlah uang yang bisa kamu sisihkan dari penghasilan.
“Orang tentunya bisa menabung lebih banyak jika gajinya besar,” tutur Alba. Dengan demikian, kamu perlu menghasilkan lebih banyak uang supaya tabungan Fuck You Money cepat menggunung. Sayangnya, praktik tidak semudah teori. Kamu harus berusaha lebih keras untuk melipatgandakan pemasukan, seperti mencari pekerjaan sambilan atau memulai bisnis kecil-kecilan.
“Untuk mempercepat masa pensiun, tentu kamu harus mempercepat tingkat penghasilanmu,” ucapnya.
Alba menekankan konsep dan perhitungan ini bergantung pada probabilitas—imbal hasil yang diterima dari instrumen investasi pilihanmu mungkin tidak sebesar yang diharapkan, atau kamu mengalami hal-hal tak terduga dalam hidup.
“Tapi ini bukan hal yang mustahil. Sangat mungkin bagi kamu untuk mewujudkan hal ini jika kamu telah memperhitungkannya baik-baik dan mengatur keuanganmu,” kata Alba.
Dia pribadi tidak membenarkan metode yang terlalu ekstrem. Ada orang-orang yang cuma makan mi instan setiap hari untuk waktu yang lama hanya karena ingin mengumpulkan tabungan sebanyak mungkin. Namun, ada juga yang tidak punya persiapan hari tua sama sekali dan menghambur-hamburkan uang begitu gajian. Baginya, kita memerlukan keseimbangan yang sehat antara merencanakan masa depan dan menikmati hidup saat ini.
Ini bukan berarti semua orang kudu punya Fuck You Money, tapi ada pelajaran yang bisa diambil dari konsep tersebut. Jangan menunda waktu mempersiapkan masa pensiun agar tidak menyesal di kemudian hari.
“Semakin banyak anak muda yang memikirkan keuangan mereka dari jauh-jauh hari. Ini perubahan bagus,” tuntas Alba menutup pembicaraan.
Follow Romano Santos di Instagram.