Sebuah aplikasi perdagangan aset kripto pada awal Februari 2022 mengumumkan hasil survei, yang hasilnya barangkali menarik buat kaum jomblo. Survei tersebut mengklaim bahwa pemilik aset mata uang kripto punya kesempatan lebih besar mendapat teman kencan.
Survei ini digelar oleh eToro, aplikasi ponsel untuk jual-beli kripto, yang menyebut “33 persen responden survei kami tertarik menjalani kencan dengan orang yang menyebutkan kepemilikan aset kripto di profil aplikasi kencannya,” seperti dikutip CNBC.
Aplikasi eToro cara kerjanya seperti Robinhood, bedanya app ini tidak untuk jual beli saham melainkan bermacam mata uang kripto. Survei itu lantas menyebut bila “tiga dari empat responden tertarik untuk melanjutkan kencan dengan pasangan yang bisa membayar biaya kencan mereka menggunakan Bitcoin.”
Perlu dicatat, survei eToro ini hanya mewawancarai 2.000 responden yang semuanya tinggal di Amerika Serikat. Artinya, belum tentu sikap yang sama ditunjukkan oleh responden dari budaya dan negara berbeda. Selain itu, eToro juga tidak menjelaskan detail, berapa persen responden yang mereka survei merupakan orang awam yang sama sekali belum pernah terlibat investasi kripto. Sebab, kalau dilihat dari jawabannya, responden mereka kayaknya sih tipe-tipe yang sudah familiar sama dunia kripto.
Contoh biasnya survei ini: eToro mengklaim responden yang terdiri dari 40 persen lelaki, dan 25 persen perempuan “yang statusnya masih single lebih tertarik kencan sama akun medsos atau aplikasi kencan yang memasang NFT sebagai foto profilnya.”
Bisa dibayangkan, orang yang mengaku tertarik sama akun dengan foto profil hexagon di Twitter sudah pasti akrab sama NFT. Kalau enggak, bisa-bisa mereka harus menjelaskan lebih dari 4 SKS ke calon teman kencannya cara kerja NFT yang njelimet itu. Pendek kata, kalian yang sedang jomblo jangan keburu berharap tinggi karena sempat inves kripto, setelah membaca survei eToro. Survei yang sekilas lebih mirip promosi “manfaat ajaib” investasi kripto ini sama kocaknya dengan kabar perusahaan migas Exxon Mobil berkomitmen mengatasi krisis iklim.
Saat coba dikonfirmasi oleh Motherboard, situs seputar teknologi bagian dari VICE, juru bicara eToro mengaku survei itu dikerjakan oleh Appinio, sebuah lembaga riset pasar. Appinio menggelar survei ini sepanjang 3-4 Januari 2022, dengan klaim respondennya tidak harus pengguna eToro. Tapi, kembali lagi, tidak dijelaskan detail profil peserta jajak pendapat tersebut.
Alhasil, hasil survei di AS tersebut sebaiknya kita perlakukan seperti meme lucu-lucuan saja. Investasi kripto, serta NFT, sekarang sedang trending dan dampaknya ada banyak orang berusaha ikutan hype. Problemnya, tak sedikit dari orang yang nyebur belakangan cuma ingin mengejar cuan dalam waktu singkat, dan akhirnya terlibat skema penipuan, jadi korban tren, atau aktif dalam penggorengan harga aset.
Cobalah ngobrol sama orang yang betulan menggeluti jual beli Bitcoin selama lima tahun terakhir, mereka juga mulai gedeg melihat upaya promosi kripto yang kelewat positif. Jangan sampai kalian investasi kripto atau NFT tanpa pengetahuan memadai, cuma karena ada klaim bahwa pemilik aset digital macam itu bisa gampang dapat pacar. Ingat-ingatlah ini sis dan bro, cinta jauh lebih rumit dibanding perdagangan Ethereum atau Bitcoin.