Berita  

Ada Lho Tes Mengetik Internasional, Peserta Tak Bisa Pakai Keyboard Canggih Ini

ada-lho-tes-mengetik-internasional,-peserta-tak-bisa-pakai-keyboard-canggih-ini

Perusahaan teknologi CharaChorder berhasil membuat sebuah papan ketik yang jauh lebih canggih dan cepat, daripada keyboard konvensional. Sang CEO menguji kecepatan perangkatnya pada Monkeytype yang menyediakan tes mengetik. Namun, situs tersebut secara otomatis menganggapnya curang saat hendak memposting skornya, yang mencapai 500 kata per menit (WPM), di leaderboard.

Penampilan periferal ini tak seperti keyboard yang biasa kita temukan. Sepasang divot hitam tersebut dilengkapi masing-masing sembilan joystick seukuran jari. Tuasnya dapat bergerak ke segala arah dan mampu memencet tombol apa pun yang kita butuhkan di keyboard biasa, menurut keterangan di situs resmi. “Switch CharaChorder mendeteksi gerakan secara tiga dimensi, sehingga pengguna bisa mengakses lebih dari 300 input unik tanpa perlu mengangkat jari.”


Pengguna cukup memencet switch ke berbagai arah untuk menginput kata-kata dan perintah. CharaChorder mengklaim begitu pengguna memahami cara pemakaiannya, mereka bisa mencapai kecepatan yang hampir mustahil pada keyboard QWERTY. Kebanyakan orang mengetik sekitar 40 kata per menit (WPM), sedangkan kecepatan orang mahir bisa melebihi 100 WPM. Mereka yang terbiasa ikut kompetisi dapat menembus 200 WPM.

Kecepatan mengetik CEO Riley Keen sudah di atas 500 WPM. Dia mengunggah buktinya ke TikTok.

Namun, dia gagal memasukkan skornya ke Monkeytype. Ketika ditanya alasannya melalui Discord, developer mio mengatakan situs mereka hanya mengizinkan keyboard biasa.

Selain mengetik huruf individual, CharaChorder juga memungkinkan pengetikan “chorded”. Mirip dengan stenografi, pengguna yang mengandalkan jenis ini dapat memasukkan beberapa huruf pada saat bersamaan, dan program komputer akan mengeluarkan kata prediktif. Alih-alih mengetik h e l l o, metode chorded menumbuk h, e, l dan o untuk menghasilkan sebuah kata. Prosesnya semakin cepat jika sudah terbiasa.

Menurut mio, situsnya melarang metode input semacam ini. “Jika kamu membuat akun lalu menyelesaikan tes [dalam] 15 (detik) dan 60 (detik), anticheat akan mendeteksi hal aneh,” katanya dalam chat Discord. “Karena jarak waktu yang minimal antara penekanan tombol/karakter…ini keterampilan berbeda, tapi belum lazim. Jadi situs akan langsung menghapus skor yang melebihi 300+ di leaderboard.”

Walaupun begitu, Keen menang di kompetisi lain dengan menggunakan CharaChorder. Skornya 267 WPM dengan akurasi 76%. Tapi lagi-lagi dia dituduh curang. “Saya memahami perasaan mereka,” terangnya dalam sebuah video. “Ini memang tidak adil, tapi saya rasa tidak curang. Ini pengganti keyboard. Saya sudah setahun lebih tidak mengetik pakai keyboard, dan tak tertarik menggunakannya lagi.”

Keen mengklaim dia berhasil memenangkan sejumlah kompetisi game online berkat CharaChorder, yang menurutnya memunculkan dilema seputar etika. “Saya kurang tahu ada peraturan tentang keyboard yang boleh dipakai atau tidak,” katanya dalam video memainkan Super Smash Bros. Ultimate di Nintendo Switch pakai CharaChorder yang dijalankan melalui adaptor ala XIM

Sebagian besar turnamen esport memiliki peraturan ketat seputar periferal yang bisa digunakan dalam pertandingan. Sementara itu, pemain konsol umumnya merasa kita tak sepatutnya menggunakan mouse dan keyboard saat bermain game yang didesain memakai controller.

“Saya tak pernah memikirkan ini sebelumnya, tapi itu sangat menarik,” ujar Keen dalam video yang membahas isu ini. “Karena saya memang punya keuntungan signifikan dibandingkan lawan saya.” Dia lalu menjabarkan semua keuntungan dari menggunakan CharaChorder, yang menunjukkan bahwa Keen sama sekali tak tertarik dengan pertanyaan seputar etika. Dia hanya ingin membuktikan CharaChorder mampu membuat orang mengetik lebih cepat.

Keen tidak menanggapi permintaan Motherboard untuk berkomentar.