Sepanjang abad ke-20, dunia arsitektur mencetak nama-nama tersohor macam Ludwig Mies van der Rohe, Le Corbusier dan Frank Lloyd Wright. Karya mereka yang inovatif sukses hingga kancah internasional.
Sayangnya, tak semua proyek membawa para penciptanya mendunia. Namun, meski banyak desain bangunan — yang beberapa di antaranya tak masuk akal dan nyeleneh — mungkin kalah pamor, bukan berarti eksistensinya terlupakan dan kurang diminati.
Bianca Felicori, arsitek dan peneliti Catholic University of Louvain, mulai menyadari masih banyak yang belum dia ketahui tentang arsitektur abad ke-20 setelah menemukan karya arsitek Italia Marcello D’Olivo. Terkesima dengan ide D’Olivo yang menurutnya “organik dan berbentuk sinus”, Felicori penasaran seberapa besar bagian yang terlewatkan dalam studi arsitektur kontemporer.
Grup Facebook Forgotten Architecture tercipta pada 2019, dengan tujuan menyediakan ruang bagi para pencinta arsitektur untuk berdiskusi dan berbagi cerita tentang desain bangunan paling aneh yang pernah mereka temui.
Siapa sangka, keseruan itu berkembang menjadi sebuah buku foto yang disusun bersama-sama oleh anggota Forgotten Architecture dari seluruh dunia. Bukunya mencakup materi yang meliputi arsip, studi dan karya foto profesional. Beberapa fotonya baru diambil, sedangkan yang lain digali dari koleksi lama pemilik bangunan saat ini.
“Banyak orang sepertiku yang tertarik mempelajari sejarah arsitektur di luar kurikulum perguruan tinggi,” kata Felicori. “Tapi menariknya, mereka bukan dari kalangan profesional saja. Banyak orang biasa yang juga tertarik dengan ini.”
Itulah sebabnya, tak mengherankan jika grup Facebook dan akun Instagram Forgotten Architecture kini mengumpulkan hampir 30.000 pengikut.
Melihat minat yang cukup besar dari publik, Felicori mengevaluasi kembali peran arsitektur di masyarakat. Bidang ilmu yang dicap elit ini ternyata mampu mempersatukan orang dari seluruh lapisan masyarakat. “Dari sini saya belajar, berbagi ilmu bisa menjadi alat ampuh mewujudkan proyek kolektif yang kreatif,” imbuhnya.
Faktanya, Felicori berkenalan dengan banyak kolaboratornya melalui media sosial. Sejumlah esai pendamping foto bahkan ditulis oleh anggota yang aktif di grup. Setiap bab buku disusun berdasarkan kategori yang paling ramai dibicarakan di antara mereka, seperti arsitektur fana, pom bensin, diskotek, resor, rumah dan taman bermain.
Berkat proyek ini juga, Felicori berteman dekat dengan beberapa orang, salah satunya pemilik rumah bekas pematung Italia Arnaldo Pomodoro yang didesain oleh arsitek Ettore Sottsass. “Dia menggelar open house untuk umum, dan mempersilakan anggota grup Forgotten berkunjung ke rumahnya jika waktunya senggang,” terang Felicori.
Proyek ini baru permulaan. “Ada banyak topik yang bisa dibahas, dari perkemahan musim panas, hotel, bar, restoran hingga balai kota,” lanjutnya.
Forgotten Architecture (berbahasa Italia) sudah bisa di-preorder. Berikut foto-foto yang VICE kompilasi dari buku:
Artikel ini pertama kali tayang di VICE Italy.