Seperti mayoritas laki-laki yang mengikuti subreddit r/SemenRetention, John selalu menahan diri agar tidak mengeluarkan sperma apapun situasinya. Dia telah mempraktikkannya sejak usia 20-an. Dari dulu John sudah bertekad untuk “menghentikan tiga kebiasaan buruk: ngeganja, merokok dan ejakulasi terus-terusan karena coli.”
“Kalau kalian mengikuti survei, kalian pasti akan menemukan sejumlah besar laki-laki tidak menahan [air mani] lebih dari dua minggu. Itu aneh banget! Coba pikirkan ini: Semen kalian bisa menciptakan kehidupan,” tutur lelaki 33 tahun tersebut.
John hanyalah satu dari sekian banyak lelaki spiritual yang percaya terlalu sering berorgasme dapat membahayakan tubuh. “Aktor film dewasa muncrat di mana-mana. Kekuatan hidupnya terus menipis,” terangnya.
Forum online ini memperoleh lebih dari 92.000 pengikut dalam kurun kurang dari enam tahun. Dibentuk pada 2014, r/SemenRetention memberi dukungan bagi setiap laki-laki yang hendak menyempurnakan teknik menunda ejakulasi. Mereka masih melakukan aktivitas seksual, tapi tidak pernah mengeluarkan semen.
“Subreddit ini tempat berdiskusi tentang manfaat fisik dan spiritual menunda air mani. Postingan NoFap akan langsung diblokir,” bunyi deskripsi r/SemenRetention (SR). Kebanyakan anggota tersadar akan pentingnya “menahan” semen melalui subreddit NoFap, yang mengajak orang berhenti masturbasi. Namun, bagi mereka, praktik satu ini jauh lebih maju secara filosofis daripada NoFap.
Premisnya kira-kira begini: energi pria atau chi bersumber dari air mani. John menjunjung tinggi pandangan ini. “Saya paham janin tumbuh dalam kandungan, dan saya tidak berusaha menghilangkan apa yang dicapai oleh sistem reproduksi perempuan karena itu ada pada tingkatan lain. Tapi, laki-laki punya cairan ajaib dalam tubuh mereka yang lebih sering tumpah ke tisu, lantai atau toilet setiap hari.”
Filosofi ini rupanya terinspirasi oleh ajaran kuno Taoisme. Leon Rocha, pakar dan dosen sejarah obat-obatan Cina, menjelaskan: “Ada banyak teknik dan praktik kesehatan dan umur panjang yang mencakup teknik ‘kultivasi seksual’ dalam budaya elit Tiongkok, setidaknya sejak Dinasti Han pada abad ke-1 M.”
“Air mani dianggap sebagai chi tubuh yang paling alami. Seks berlebihan dengan ejakulasi dinilai ancaman kesehatan serius bagi laki-laki karena dapat menyebabkan kelelahan, penurunan chi, penyakit dan bahkan kematian.” Akan tetapi, praktik ini tak hanya berkutat pada ejakulasi saja. Diet, olahraga dan meditasi juga sering dibahas dalam filosofi tersebut. Masyarakat Tiongkok menolak ajaran ini, sampai akhirnya dikemas ulang pada 1960-an sebagai “wawasan seksual Cina kuno” oleh guru-guru Tao modern seperti Mantak Chia.
Komunitas SR mengklaim, mereka merasakan berbagai manfaat sejak menunda ejakulasinya. Teknik ini digadang-gadang mampu meredakan kecemasan, meminimalisir depresi, serta membuat mata lebih bersinar dan kulit bercahaya. “Saya sudah 400 hari menahan air mani. Saya dulu seorang anak penakut yang pola pikirnya sangat buruk, tapi sekarang bagaikan Dewa yang mampu menarik semua keinginan dalam hidupnya,” ujar seorang pengguna Reddit. “Pola pikir saya sudah banyak berubah. Badan saya menjadi lebih kuat dan bagus, aroma saya juga lebih harum. Energi yang terpancar pun sangat nyaman, baik untuk diri sendiri maupun orang-orang di sekitar saya,” kata yang lain.
“Saya menemukan retensi semen setelah bergabung cukup lama di NoFap. Saya langsung cocok [dengan subreddit tersebut],” Jack, lelaki 21 tahun dari Los Angeles, memberi tahu VICE. Jake kecanduan nonton film porno saat masih 13 tahun. “Saya tidak bisa lepas darinya sehari saja ketika berusia 16.”
Dia awalnya menganggap subreddit NoFap solusi yang tepat untuknya. “Laman itu menyadarkan kita akan masalah pornografi,” katanya. “Namun, retensi semen memberikan perasaan yang jauh lebih esoteris dan spiritual ketika saya membaca postingan-postingannya.”
Jake pribadi tertarik dengan gagasan mencapai spiritual yang lebih tinggi. “Saya suka pakai psikedelik dan shroom), dan orang-orang bilang sensasi menahan sperma mirip dengan konsumsi psikedelik,” ungkapnya. “Saya terkejut membacanya, dan berpikir harus mencobanya juga. Saya berhenti masturbasi. Beberapa bulan kemudian, saya setop ngewe. Sekarang saya sudah 561 hari tidak ejakulasi, dan rasanya menakjubkan. Rasanya memang seperti pakai psikedelik.”
“Saya orang Kristen, tapi tidak spiritual,” tutur Tom, lelaki 21 tahun dari London. Tom sangat aktif di r/SemenRetention, dan telah mencatat “momen kebahagiaan murni” sejak bergabung. Dia merasa sekelilingnya “menjadi lebih terang dan hiper-realistis”. Waktu terlamanya tidak mengeluarkan air mani yaitu 10 bulan, dan masih berlangsung sekarang. Dia sedang mencoba selibat saat ini. “Saya rasa dua minggu menjadi waktu paling minimum merasakan efek tidak ejakulasi. Tapi kalau kalian memang menginginkan perubahan, tujuan pribadi saya yaitu 12 tahun.”
Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk mengumpulkan energi chi dari retensi semen. Ada yang memilih selibat seperti Jake dan Tom, ada juga yang mengaplikasikan teknik “Up The Spine Ejaculation” dalam hidup mereka. “Ada banyak teknik lanjutan, tapi yang paling sederhana yaitu menekan penis sebelum ejakulasi agar sperma tidak keluar dari tubuh,” Paolo, 29 tahun, menjelaskan. “Itu akan terserap kembali ke dalam tubuh tanpa mencapai orgasme biasa.”
Lelaki yang juga dari London sudah delapan tahun mempraktikkan teknik menunda ejakulasi, tapi baru mengetahui jenis orgasme terbalik belum lama ini. “Setelah mempelajari beberapa elemen Taoisme, saya menemukan bacaan yang menjelaskan teknik dan ‘kung fu seksual’ para biksu Tao.” Bagi Paolo, pendekatan ini memberikan kenikmatan terbaik untuknya. “Kalian masih bisa berorgasme dan berhubungan intim. Memang tidak seintens mengeluarkan sperma, tapi kalian masih bisa bercinta dan tetap mendapatkan manfaat dari retensi semen.”
Peneliti masih harus mempelajari risiko menunda ejakulasi bagi kesehatan laki-laki. Namun, secara umum, tidak berejakulasi dipercaya dapat meningkatkan kemungkinan kanker prostat. Penelitian lain tidak menemukan korelasinya sama sekali.
Sam, mahasiswa kedokteran yang meminta agar namanya dirahasiakan untuk melindungi privasi, menemukan r/SemenRetention saat berusia 21. Saat itu, dia sedang meriset manfaat tidak berejakulasi bagi kesehatan. “Laman itu mengajarkan saya banyak hal tentang bahaya pornografi dan masturbasi, serta ‘manfaat’ yang seharusnya dirasakan setelah menunda ejakulasi. Saya rasa itu tidak bisa dibilang manfaat,” jelasnya. “Hanya pikiran dan semangatmu yang sembuh dari trauma akibat pornografi. Dirimu kembali suci.”
Sam juga ketagihan nonton bokep sejak masih muda. “Saya mulai menonton film porno di usia 11. Saya jadi malas-malasan dan pikiran saya keruh sepanjang waktu.” Sam merasa jauh lebih bahagia sejak bergabung dengan komunitas ini.
“Subreddit ini telah berkembang pesat karena semakin banyak laki-laki yang menyadari akar penyebab dari ketidakbahagiaan mereka.”
Meski laki-laki merasa spiritualitas mereka telah terpenuhi dengan tidak mengeluarkan air mani, cara ini belum tentu menuntaskan akar masalah mereka, apalagi jika sudah berurusan dengan pornografi. “Entah apa hubungannya menahan semen dengan mengatasi penggunaan pornografi,” kata terapis seks Murray Blacket. “Dalam hal pornografi, khususnya persoalan laki-laki dan pornografi, saya lebih tertarik mencari tahu apa yang didapat oleh klien. Maksud saya bukan kepuasan instan. Lelaki kerap menonton [bokep] karena bosan, minder, tidak bahagia atau bahkan sedang marah.
“Tapi, pornografi tidak pernah sepenuhnya memenuhi atau menyelesaikan kebutuhan yang lebih mendalam. Jadi, saya sendiri tidak tahu apa peran retensi semen dalam mengatasi masalah ini.”
Walaupun begitu, John merasa masalah emosionalnya teratasi sejak menjadi anggota r/SemenRetention. “Lelaki mengembara tanpa arah untuk mencari alasan kenapa mereka bisa begini begitu,” ujar John, “tapi mereka tak mampu memahami arti diri mereka sebenarnya [dengan ejakulasi]. Sesederhana itu.”
John jarang sekali berorgasme belakangan ini. “Saya tak lagi terjerat dalam dunia porno. Sekarang saya lebih tertarik pada istri, dan kehidupan seks saya telah meningkat,” ungkapnya. “Rasanya menyenangkan dan sangat luar biasa.”