Detektif Conan merupakan salah satu film kartun klasik yang setia menemani kita semasa kecil dulu. Menyaksikan betapa hebatnya para agen rahasia memecahkan kasus, banyak anak-anak bermimpi menjadi detektif.
Kita selalu membayangkan mata-mata adalah sosok misterius yang menjalankan misi penuh tantangan dan menegangkan. Pada kenyataannya, keseharian mereka tak sedramatis di film-film. Mereka tidak pernah menyelinap masuk ke rumah orang, meretas ponsel target atau menemukan petunjuk dari halaman buku yang terlipat.
Untuk lebih memahami profesi detektif dan seperti apa kesibukan mereka setiap hari, saya menghubungi Mario dan Francesco Caliò, ayah dan anak yang mengelola Agenzia Investigativa Europol di Milan, Italia. Didirikan oleh Mario pada 1962, agen investigasi ini bukan bagian dari Europol yang merupakan badan penegakan hukum Uni Eropa.
Agen rahasia mereka telah menyelidiki berbagai kasus yang dijaga ketat selama 50 tahun terakhir. Terkadang keduanya juga menangani permintaan aneh namun tak terlupakan, seperti lima kasus yang akan diceritakan di bawah ini. Kami telah menghapus beberapa detail untuk melindungi Mario dan Francesco, serta klien dan bisnis mereka.
HIDUP MEWAH
Beberapa tahun lalu, perusahaan besar meminta kami menyelidiki dugaan kasus spionase industri yang dilakukan terhadap mereka. Mengetahui ada yang mencoba mencuri informasi berharga milik klien, kami harus menyusup dan mendekati manajer perusahaan pesaing. Kami sudah tahu dia akan menemui pelanggan di sebuah hotel mewah di tempat wisata yang sangat mewah.
Klien ingin kami membangun kepercayaan di kalangan tertentu, jadi kami harus benar-benar memamerkan kekayaan. Dia mengatakan tidak masalah mengeluarkan banyak biaya, dan merekomendasikan untuk selalu berpakaian rapi. Kami juga harus menghabiskan minimal €1.000 (Rp16 juta) per hari. Kami mendapat setelan bagus yang telah disesuaikan, cocok untuk menyamar sebagai pialang dari Luksemburg. Setiap hari, kami menawarkan sampanye ke tamu hotel — termasuk manajer perusahaan pesaing itu juga.
Seperti yang bisa dibayangkan, kasus ini benar-benar berkesan. Kami berhasil mendapatkan apa yang sudah direncanakan setelah melewati hari-hari yang tak terlupakan — selalu dilayani, menaiki mobil mahal dan menjamu tamu hotel sebanyak mungkin di restoran berbintang yang mahal. Kami bahkan boleh membawa pulang pakaiannya.
MENJADI MASTER CATUR
Pada akhir 70-an, pasangan suami istri di Italia menugaskan saya [Mario] untuk melacak keberadaan putra mereka yang sudah berminggu-minggu hilang. Hasil pencarian menunjukkan dia pergi ke Amsterdam bersama teman-temannya. Kala itu, Amsterdam baru saja memantapkan diri sebagai ibu kota ganja di Eropa.
Mereka memercayakan saya untuk menemui anaknya dan mencari tahu seperti apa kehidupannya dari dekat. Saya dulu masih muda, jadi saya bisa memasukkan diri ke dalam dunia itu.
Setibanya di Amsterdam, saya langsung mendatangi Casa Rosso, yang saat itu menjadi tempat nongkrong anak muda dari seluruh benua. Saya harus bisa mengajak mereka berkenalan untuk mencari informasi tentangnya. Di sana, ada meja tempat orang main catur sambil merokok. Saya mengajak seseorang bermain, berhubung saya jago main catur. Masalahnya adalah mereka selalu memberi saya spliff (rokok ganja). Saya tidak pernah merokok spliff, tapi mau tak mau menerimanya supaya tidak terlihat aneh. Malam itu, saya mampu melakukan trik-trik yang tak pernah bisa saya lakukan sebelumnya. Saya tampak begitu hebat sampai-sampai sekelompok perokok mengelilingi saya. Hanya untuk malam itu saya menjadi seorang “master”.
Berkat kemampuan bermain catur saat teler, saya bisa menanyakan ada yang kenal dengan orang Italia lain di Amsterdam atau tidak. Saya menemukan keberadaan si anak bandel beberapa hari kemudian.
KARYAWAN CERDIK
Ada kalanya kami bertanggung jawab mengamati gerak-gerik pegawai kantor yang mencurigakan. Beberapa tahun lalu, seorang industrialis besar membutuhkan bantuan kami untuk mengawasi empat karyawannya. Output departemen mereka jauh lebih rendah dari standar biasanya.
Mereka ternyata memanipulasi sistem pencatatan jam kerja di kantor, dengan memanfaatkan kontrol minimal yang dilakukan perusahaan sebesar itu terhadap pergerakan karyawan. Mereka berempat menutupi shift satu sama lain dan bergantian mengecap time card supaya bisa melakukan pekerjaan di tempat lain.
Seseorang bahkan membuka bar dan bekerja di sana pada saat jam kerja pabrik.
Perselingkuhan khayalan
Menjalani profesi ini berarti kami mengetahui rahasia terdalam klien, termasuk yang melibatkan konspirasi dan pengkhianatan. Ketika situasi seperti ini terjadi, kami harus serba hati-hati demi klien dan juga diri sendiri. Terlibat dalam konspirasi dapat menciptakan masalah bagi agensi.
Beberapa waktu lalu, kami membantu perempuan yang yakin suaminya main dengan perempuan lain. Menurutnya, begitu dia pergi kerja, selingkuhan suami akan datang ke rumah mereka. Akan tetapi, dia belum pernah memergoki pasangannya tidak setia. Kami mengira ini kasus perselingkuhan biasa. Kami membuntuti suami, tapi dia tidak pernah melakukan hal yang aneh-aneh. Perempuan itu tidak memercayai laporan kami. Dia sampai marah besar dan terus menelepon kantor untuk membombardir kami. Suatu hari, dia memohon agar kami menilai goresan kecil di halaman. Dia ngotot kalau ini bukti selingkuhan suaminya memasuki kamar tidur dengan tangga.
Kami terpaksa memutus hubungan dengannya setelah berminggu-minggu diteror telepon. Itu sudah berlebihan. Kami mengetahui tak lama kemudian, pernikahan mereka berakhir karena perempuan itu tetap meyakini suaminya selingkuh.
DIMINTA MEMBANTU TARGET
Meski beberapa kasus perselingkuhan hanyalah kekhawatiran yang tak terbukti, ada juga yang beneran terjadi. Faktanya, ini lebih berat daripada yang dibuat-buat, dan sering kali muncul dalam situasi yang mustahil terjadi.
Perempuan lain meminta kami memperhatikan suami yang dicurigai punya hubungan gelap — lelaki ini jago menyembunyikan bukti. Dia jelas-jelas berselingkuh, tapi pandai menutupi jejaknya. Kami awalnya tidak mampu menjebaknya, dan baru berhasil beberapa minggu kemudian. Kami menyerahkan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan, lalu perempuan itu minta cerai.
Setelah itu, terjadilah hal yang tak terduga. Suaminya menghubungi kami! Dia terkesan dengan pekerjaan kami, dan meminta bantuan kami untuk menyelidiki mantan istrinya. Siapa tahu saja dia melakukan hal mencurigakan yang bisa meringankan beban suami dalam penyelesaian perceraian. Kami menolak tawarannya karena kami tidak bekerja seperti itu.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE Italy.