Liputan4.com Sumatera selatan – Baturaja, Setelah hampir 2 tahun lamanya para pencinta otomotif khususnya balap motor menggantung helmnya karena tidak adanya lagi event balap motor bergengsi sekelas Kejurnas atau Motoprix. Kabar angin segar kembali beredar pemberitaan dan pamlet event Balap motor Kejurnas Motoprix yang akan digelar tanggal 18 – 19 September 2021 di Sirkuit Permainan bertaraf Internasional Sky land kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan.
H-13 Kejuaraan Motoprix akan segera digelar, sejumlah team balap motor se – Sumatera bahkan luar Sumatera akan hadir diajang event pembuka Kejurnas Balap motor Region A Sumatera. Tak mau tertinggal 20 pembalap kabupaten Ogan Komering Ulu ( OKU ) akan turut meramaikan ajang adu kebut untuk mengharumkan nama daerah diajang otomotif yang telah lama ditunggu – tunggu para pencinta gass pool diarena sirkuit aspal, apalagi di Sirkuit Sky Land yang merupakan idola untuk mengadu skill dalam balap motor bagi para pembalap.
Dari pantauan dilapangan awak media Liputan4.com, miris melihat kondisi track untuk berlatih para pembalap kabupaten OKU karena sarana berlatih yang seharusnya dilandasan permukaan aspal, namun area terminal A Batu kuning Baturaja yang seluruh lintasan dari cor -coran semen yang kasar bergelombang tidak menjadi penghalang untuk mereka berlatih.
Minggu, 5 September 2021 sejumlah pembalap kabupaten OKU dan masyarakat telah memenuhi terminal, sebagian pembalap sedang berlatih, mekanik menyeting motor dan tentunya menjadi tontonan yang menghibur tiap Minggu sore.
Imam Chaniago saat dibincangi disela waktu istirahatnya setelah selesai berlatih mengatakan, saya sudah biasa berlatih ditempat landasan lintasan cor -coran semen terminal yang kasar dan bergelombang, awalnya takut habis mau bagaimana lagi inilah yang ku harus nikmati selaku pencinta otomotif di Kota Baturaja ini.
“Alhamdulilah berkat terus berlatih dengan rekan pembalap Kabupaten OKU lainnya, podium juara 1, 2 dan 3 pernah saya raih diajang – ajang balap motor bergengsi diluar kabupaten OKU,”ujar Imam.
“Yang perlu diperhatikan sebenarnya bukan hanya safety pembalap saja, misalnya baju balap (wearpack), sepatu, sarung tangan dan serta Helm yang ber SNI, namun juga Sirkuit permanen berlandasan aspal. Mungkin bukan hanya saya saja yang mengharapkan Kota Baturaja ini memiliki sirkuit Permanen, namun para pencinta otomotif kabupaten OKU lainnya, bagaimana kita akan berprestasi diajang balap motor jika sarananya sendiri belum mendapatkan secara serius selama ini. Terkadang iri dengan daerah lainnya yang baru berdiri tetapi mereka telah memiliki sarana yang mereka anak muda pencinta otomotif inginkan,”kata Imam.
Ditempat yang sama Budi Chaniago pembalap Sport 2 Tak 140 CC kebanggaan Kabupaten OKU dalam bincangnya turut mengatakan, walaupun saya dan para pembalap lainnya berlatih dengan keadaan yang seadaanya diterminal, namun alhamdulilah prestasi demi prestasi telah kita persembahan dengan membawa piala saat pulang dari event balap motor diluar kota yang kami ikuti.
“Dengan biaya sendiri tanpa bantuan dan sponsor, anak anak muda OKU mampu bersaing dengan daerah lainnya. Harapan saya dan pencinta otomotif OKU mungkin sama memiliki sarana berlatih atau sirkuit, semua tergantung dari pemerintah daerah selama ini, kalau serius pasti bisa,”harap Budi.
“Setiap kami keluar kota seperti lahat, Muba dan kota Lubuk Linggau mereka memiliki sarana GOR atau Sirkuit berlandasan lintasan aspal, tapi kenapa OKU dari dulu tidak memiliki seperti daerah lain, semoga hal ini dipikirkan Pemerintah daerah dan DPRD, kalau bukan dengan pemerintah kami berharap dengan siapa lagi,”pungkas Budi.
Berita dengan Judul: 20 Pembalap Road Race OKU Ramaikan Terminal Batu Kuning, Berlatih Untuk Event Kejurnas Motoprix Piala Presiden di Sirkuit Sky Land Muba pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Agus Maulana