Berita  

2 Kader GMNI Diamankan, Ketua PC GMNI Sumenep Sebut Kedatangan Puan Maharani Bentuk Intoleransi

2-kader-gmni-diamankan,-ketua-pc-gmni-sumenep-sebut-kedatangan-puan-maharani-bentuk-intoleransi

Liputan4.com, Sumenep – kedatangan Ketua DPR RI mendapatkan penolakan dari mahasiswa Sumenep. Gerakan Mahasiswa Nasional (GMNI) Universitas Wiraraja (Unija) menggelar aksi demonstrasi di depan Islamic Center.

Menurut Ketua Dewan Pengurus Komisariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPK GMNI) Unija Sofyan Ainurrahman mengatakan, pihaknya tidak sempat digelandang ke kantor polisi, hanya dilakukan introgasi ditempat mengenai surat pemberitahuan aksi dan selanjutnya di lepas.


“Kami diamankan dengan alasan tidak memiliki izin,” terangnya. Kamis (3/3/2022) malam.

Sofyan, mengaku pihaknya hanya bermaksud untuk menyampaikan aspirasi dari kegelisahan publik. Baginya sebagai organisasi penerus pemikiran-pemikiran Ir Soekarno, GMNI berkewajiban untuk menyampaikan isu-isu publik kepada setiap pejabat negara baik dari level Nasional maupun di daerah.

Kebetulan pada momentum kali ini, dimana orang nomor satu di senayan Puan Maharani yang didampingi Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah dan Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah sedang berkunjung ke Kabupaten Sumenep. Maka menurutnya adalah saat yang sangat tepat untuk menyampaikan aspirasi.

“Kita sampaikan hanya untuk menyampaikan aspirasi itu saja,” jelasnya.

Pada aksinya GMNI juga membawa poster yang berisi tuntutan, yang ditujukan kepada Ketua DPR RI itu bertuliskan tuntutan penolakan terhadap Inpres No 1 Tahun 2022. Sahkan RUU PPRT, Sumenep darurat banjir, Selamatkan ruang hijau.

“Saya selaku Ketua Komisariat GMNI Unija sangat menolak tentang Inpres No 1 Tahun 2022 karena dilihat sangat merugikan masyarakat kecil dan masyarakat miskin untuk bayar iuran BPJS perbulan,” ujarnya kepada media ini, Kamis (3/3/2022).

Tuntutan kedua dalam poster yang dituliskan itu ada permintaan agar segera mengesahkan RUU PPRT, yang dianggapnya mampu melindungi relasi kerja.

“Kami sangat setuju jika RUU PPRT di sahkan, karena melindungi kepentingan relasi atau hubungan kerja antara pemberi kerja dengan Pekerja rumah tangga,” jelasnya.

Setelah itu, tuntutan yang terakhir adalah bagaimana Ketua DPR RI mengevaluasi Pemkab Sumenep yang lebih mengedepankan infrastruktur daripada penanganan banjir.

“Kami juga sangat menyayangkan kebijakan Pemkab yang lebih mementingkan pembangunan infrastruktur di Sumenep ketimbang dampak pembangunannya yaitu banjir yang sudah mulai ada di Sumenep,” tukasnya.

Sementara itu Ketua Pengurus Cabang (PC) GMNI Sumenep Robi Nurrahman menyayangkan diamankannya 2 orang kader marhaenis tersebut. Menurutnya hal itu merupakan penodaan terhadap demokrasi

“Bahkan kami menyayangkan dengan diamankannya 2 kader kami yang ingin menyampaikan aspirasi terkait penolakan Inpres No 1 th 2022, dan pengesahan RUU PPRT yang Sampai hari ini jadi polemik,” tegasnya. Kamis (3/3/2022).

“Mereka harusnya mengerti bahwa menyampaikan dan menerima aspirasi lebih mulia dari pada kunjungan intoleran mereka terhadap ummat Hindu, yang menimbulkan keramaian yang tidak mengormati hari raya nyepi,” tandasnya.

Bahkan lebih jauh Roby memandang, kedatangan Ketua DPR RI Puan Maharani Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah dan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah yang bertepatan dengan hari libur keagamaan atau Hari Raya Nyepi, sebagai sikap yang tidak bijak dan intoleran

“Kami mewakili suara kaum marhaen di Kabupaten Sumenep merasa kecewa dengan datangnya 3 orang manusia yang berasal dari Jakarta sana, mereka sama sekali tidak menghormati ummat Hindu terkhusus Ummat Hindu yang ada di Kabupaten Sumenep,” tegasnya

Roby mengingatkan, esensi dari hari libur keagamaan yang ditetapkan oleh negara haruslah dihormati oleh setiap warga negara, baik dari kaum elit, pejabat negara hingga rakyat kecil.

Substansi dari formalitas penetapan tanggal merah yang dijadikan hari libur nasional mengisyaratkan bahwa pejabat negara, harus memberikan pendidikan tentang toleransi kepada rakyat dan memiliki tenggang rasa yang tinggi untuk tidak melakukan kunjungan kenegaraan.

“Apalagi hari ini hari raya nyepi yang seharusnya Ketua DPR-RI, Wakil Ketua MPR, dan Ketua Bangar DPR-RI menghormati pemeluk agamanya. Bukan malah datang dengan melibatkan keramaian dengan alih-alih kunjungan kerja padahal kita semua telah tau maksud dibalik semua itu,” tutupnya.

Berita dengan Judul: 2 Kader GMNI Diamankan, Ketua PC GMNI Sumenep Sebut Kedatangan Puan Maharani Bentuk Intoleransi pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : Syarif Hidayat