Liputan4.Com. LEBAK,- Nenek Renta Sarnaiyah usia 70 Tahun, warga Kp. Pasir Petey, Desa panggarangan, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Berjuang hidup dengan belas kasih warga, dan hidup sebatangkara di rumah yang tua yang tidak layak huni, peninggalan suami yang sudah 10 Tahun, meninggal dunia. Jumat, (17/12/2021).
Nenek Sarnaiyah hidup sendiri di rumah beranyam bambu (bilik) dan berlantai bambu yang dibelah (Palupuh) yang sudah rapuh. Apalagi musim penghujan seperti saat ini, rumah yang beratap genteng tua banyak yang bocor dan dikuatirkan roboh.”
Kehidupan sehari – harinya bekerja Serabutan ke sawah atau kebun tetangganya, dengan upah sehari 20.000. Namun saat ini dimusim penghujan, sudah berminggu – minggu tidak ada tetangga yang memintanya bekerja.
Nenek Sarnaiyah sangat berharap tempat tinggalnya yang tidak layak huni mendapat bantuan program bedah rumah dari Pemerintah Kabupaten Lebak atau Pemerintah Pusat.
Menurut narasumber, Ibu Nemah warga Kampung Pasir Petey, Desa Panggarangan yang tidak jauh dengan tempat tinggal Nenek Sarnaiyah, mengatakan kepada awak media,.
” Betul Pak, Nenek Sarnaiyah sudah sangat lama ditinggal suaminya (meninggal dunia) dan untuk makan sehari – harinya saja harus bekerja keras, mencabut rumput di sawah atau kebun orang, dan jika tidak ada yang membutuhkan tenaganya , Nenek Sarnaiyah hanya menerima belas kasih orang.” Ungkapnya sambil menahan tangis.
Sudah sepantasnya pemerintah memperhatikan dan memberikan bantuan bedah rumah agar nenek renta Sarnaiyah dapat tinggal dan menempati rumah layak huni, apalagi seperti saat ini, hujan setiap hari dan angin kencang.(Hs)
Berita dengan Judul: 10 Tahun Ditinggal Suami Nenek Sarnaiyah Sebatangkara, Butuh Perhatian Pemerintah. pertama kali terbit di: Berita Terkini, Kabar Terbaru Indonesia – Liputan4.com oleh Reporter : L4Banten